Harapan Dari Yang Tidak Diharapkan

Suatu kisah yang dimulai dari yang tidak diharapkan, tentu saja tentang harapan

*

Aku memang tidak diharapkan, tapi aku yakin aku terlahir membawa harapan. Ya, harapan meskipun itu kecil tapi aku yakin selagi bisa mewujudkan harapanku, aku akan terus berharap dan inilah kisah pengharapanku, harapan dari seorang gadis yang tidak diharapkan.

*



Entah kenapa aku selalu merasa tidak diharapkan oleh mereka. Ya, mereka. Mereka yang aku panggil teman, tapi apa mereka memanggilku dengan sebutan yang sama -teman. Apa aku terlalu aneh untuk dijadikan teman ? Apa aku terlalu jelek ? Apa mungkin aku tidak diharapkan ? Ya Tuhan, aku punya 1 harapan untuk mereka. Aku harap mereka mau berteman -bersahabat mungkin- denganku. Itu saja harapanku.

**

Pernah diberi harapan ?
Bagaimana rasanya ? Menyenangkan ? atau bahkan menyesakkan ?
Menyenangkan bila kita diberi harapan yang benar-benar tulus . Tapi kalau semuanya tidak tulus atau mungkin hanya sebuah harapan palsu ? Bagaimana ? Menyenangkan ? Hah ? Kurasa tidak, ku kira rasanya menyesakkan, bukan begitu ?

Dia datang, menarikku dari segala keterpurukan dengan harapan.
Dia dekat, menangkapku kala aku jatuh dan tentu saja dengan harapan.
Kami bertatap, di kedua manik matanya dapat ku lihat segalanya, segalanya tentang dia. Melihat harapan dan harapan . Ya, harapan. Tapi dalam sekali kedip, semua berbeda. Bukan sebuah harapan yang tulus yang aku lihat. Bukan ! Yang ku lihat kepalsuan, kebohongan. Harapan yang tak nyata, palsu.

Ya, Tuhan. Aku punya harapan, harapan untuknya hanya untuknya. Aku sungguh berharap dia tidak berikan segala kepalsuan harapan darinya kepada siapapun. Cukup aku saja. Biar hanya aku yang merasa.

*

Sedikit cerita dari segala harapan yang ku rasa. Sebenarnya masih ada yang ingin ku bagi bersama kalian, tapi ku rasa hanya kepada-Nya lah aku akan membagi harapanku. Karena hanya dengan ridho-Nya dia akan mewujudkan harapku. Ya, aku akan berjuang mewujudkan semua harapanku dan ku harap Dia selalu membimbingku di setiap langkahku.


***

Sukoharjo, 3 April 2012

Citra Patrianegari