Be Happy!
Hmmm....
Halo hai :) Ini
akan menjadi posting pertama di tahun 2016 dan posting pertama sejak
berbulan-bulan yang lalu. Jadi karena masih di awal tahun Masehi yang baru
marilah kita berbahagia dan postingku kali ini menyerempet pasal bahagia, haha a6
10an :)
Bahagia itu apa
sih?
Bahagia/happy
(adj) feeling, showing, causing pleasure or satisfaction. (Cambridge advance
Learner’s dictionary)
Jadi bahagia bisa
didefinisikan sebagai perasaan/hal yang menunjukkan/hal yang menyebabkan
kesenangan atau kepuasan.
Alasan kenapa aku
pengen nulis tentang bahagia adalah beberapa hari lalu di akhir Desember
seorang teman line nulis status begini
“Selamat sore,
Udah sore di akhir Desember. Wis bahagia durung, dab?
Hmmm aku jadi
mikir. Sudah bahagiakah aku hari ini? Sudah bersyukurkah aku hari ini? Sudah
bercerminkah aku hari ini? Sudah rapikah aku?
Hmmm...
Definisi bahagia
itu mungkin per individu berbeda. Kata orang-orang sih bahagia itu sederhana.
Ya memang sederhana kalo itu nggak ribet, eh? Bahagia itu menurutku sumbernya
satu, Cukup. Cukup lapang untuk tertawa atau tersenyum. Kenapa gitu? Karena
senyum dan tawa indikasi adanya bahagia, ya meskipun nggak jarang juga saking
bahagianya kita jadi berlinangan air mata, he he.
Bahagia itu banyak
sumbernya. Ada yang bahagia dengan dapet drama korea baru, dapat nilai bagus,
praktikum lancar, dikasih uang saku dobel, explore gunung/pantai sama temen,
dichat doi, ngelike posting akun selebgram/selebtweet dan masih banyak lagi deh
menurutku. Karena bahagianya tiap orang itu beda-beda. Dan kita nggak bisa
maksa mereka bahagia sama kayak kita. Karena kadang kita bahagia dengan cara
yang bahkan kita sendiri nggak ngerti hehe.
Oiya perihal
bahagia, kadang sering ya denger ungkapan. Jangan lupa sarapan, pura-pura
bahagia itu butuh banyak energi. Dan semalam, barusan semalam seorang teman
mencurahkan isi kepalanya bahwa sesungguhnya pura-pura bahagia itu nggak ada. Karena
bahagia terlalu berharga untuk dipura-purakan, untuk dipalsukan. Kalau toh kita
nggak bahagia nggak usah lah kita pura-pura bahagia karena kaya yang aku bilang
di atas bahagia itu nggak bisa dipaksakan.
Kalau toh kamu
sedih, kamu marah, kecewa atau apapun itu yang bukan bahagia, jujur aja kalau
kamu nggak bahagia. Karena siapa tahu dengan jujur pada diri sendiri tentang
perasaan kita juga bisa jadi sumber kebahagiaan walaupun kecil :)
Jadi,
kesimpulannya. Jangan lupa bahagia, jangan pura-pura bahagia, jangan maksa
bahagia. Karena bahagia terlalu berharga untuk dipalsukan dan kamu terlalu
menyedihkan jika harus pura-pura bahagia :)
Ciaooo ^^
@citr_
Bukan karna "aku harus bahagia" tapi karna "ini saatnya aku bahagia" ea
BalasHapusNtaps;))
Hapus