Jumat, 23 Januari 2015

Tugas Puisi



Hmmm?
Hullo? Sehari ngirim 3 pos? wkwk, mood lagi baik nihh
 Nih, ada puisi lama dan puisi baru tugas zaman SMA kelas 12
 Jangan dicopy ya, dibaca aja, wigga wigga xD




Nama               : Citra Patrianegari
Kelas               : XII IPA 3
No. Absen       : 13
Puisi
Harapan Sang Garuda
Sayap-sayapnya rapuh
Terseok-seok, terombang-ambing
Ditiup sang angin
Saat sang angin semakin menekannya
Ia hinggap di sebuah beringin tua
Lewat sudut matanya, ia lihat dunia
            Mata tajamnya berubah sayu
            Menyipit seolah menahan tangis
            Angin mengobrak-abriknya lagi
            Hampir roboh kakinya di cabang beringin tua
            Namun dengan sisa tenaganya
            Ia mencoba mengangkasa
Pita yang ia cengkeram perlahan mengendur
Namun, susah payah ia tahan
Meskipun yang mengaku mendukungnya
Sama sekali tak berusaha mempertahankannya
Masing-masing sibuk dengan egonya
Mengesampingkan garuda beserta sila serta pita bhineka
            Sang Garuda membentangkan sayapnya berangsur-angsur
            Bangsanya mulai uzur, namun belum menemukan kata makmur
            Sang Garuda mencengkeram pitanya kuat-kuat
            Berharap ada yang masih mengingatnya lekat
            Garuda itu memandang harap
            Para pemuda itu bangun dari tidurnya
Berharap penuh barisan itu mendukungnya
Membantunya mengangkasa
Membimbingnya melihat dunia
Memegang teguh sila-silanya
Di bentangkan kembali sayap-sayap rapuhnya
Sembari memandang harap bumi katulistiwa

Pantun:
Degan daging kelapa muda
Enak dimakan bersama bibi
Jangan lengah di masa muda
Agar tua tidak merugi

Langit gelap tanda temaram
Temaram sampai ke hulu hilir
Kalau ingin hati tenteram
Lebih baik kita berzikir

Karmina:
Adik kecil minta gendong
Kalau bicara jangan berbohong

Penerbit gagas cetakannya penuh
Banyak tugas jangan mengeluh

Syair
Perlahan-lahan menyusun bunyi
Berisik sana, berisik sini
Meminta jantung merogoh hati
Seolah-olah hilang nurani

Kepentingan sendiri angka pertama
Kepentingan rakyat nantilah saja
Mereka menjerit biarlah saja
Nantipun berhenti hilang suara

Kalau suara sudah berhenti
Hati tuan menjadi-jadi
Rampas sana rampas sini
Padahal jelas harta pribumi

Saat gaduhnya mulai terdengar
Rakyat mulai hingar bingar
Namun hukum redup bersinar
Sang tuan pun tersenyum samar

0 komentar:

Posting Komentar

Bukan cuma juri Idol yang bisa, kamu juga bisa komen :3

 

Cerita Fufu Fafa Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang