Kamis, 29 Mei 2014

Untukmu, Ify...

Tuhan, jaga dia. Kirimkanlah teman-teman yang baik untuknya.
Tuhan, tolong ingatkan dia agar tak lupa denganku. Tuhan, jaga dia. Aku menyayanginya, Tuhan. Sungguh, jagalah sahabatku karena aku tahu seumur hidup, aku tidak akan selalu dengannya. Tuhan, kabulkan permohonanku ini... - Shilla kepada Ify.



Aku melihatnya dari kejauhan. Ah, gadis ini sudah banyak berubah. Semakin dewasa, meskipun rona anak-anaknya masih terlihat. Aku tersenyum melihatnya menghampiriku dengan senyum terbaiknya. Dia Ify, sahabatku di putih abu-abu. Dan aku harap sahabatku sampai kapanpun nanti.

Ify, gadis itu menarik. Dia unik, dia adalah gadis yang berbeda. Polos dan apa adanya. Itu salah satu alasan yang bisa ku dapat jika kau tanya apa alasanku bersahabat dengannya. Tapi, percayalah. Aku tidak tahu alasan apa yang membuatku bersahabat dengannya. Karena ku rasa aku tidak butuh alasan untuk itu. Aku sayang padanya begitu saja, dan aku bersahabat dengannya karena aku menyayanginya sangat.

Tiga tahun terasa cepat ya, Fy. Selama dua tahun aku duduk di sebelah bangkumu. Mendengar keluh kesahmu tentang pelajaran yang tak kau suka. Mendengar keresahanmu saat nilaimu jelek. Melihatmu bersemangat saat bel istirahat dan pulang berbunyi. Melihatmu tak berkedip sama sekali saat pelajaran yang kau suka sedang berlangsung. Mendengar tawamu yang renyah tiap kali ada anak cowok yang iseng menggodamu. Wah, ternyata diam-diam tanpa aku sadari aku memperhatikan setiap tindakanmu ya, Fy. Apa kau juga melakukan hal yang sama, Fy?

Ify, ingatkah kau?
Saat aku menangis di bahumu. Kau menepuk-nepuk punggungku. Dengan gaya khasmu kau menyuruhku berhenti menangis. Memberi tahu aku bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa aku tidak perlu membuang air mataku. Tapi, terkadang kau membiarkanku menangis karena kau bilang orang juga butuh menangis. Kau juga tidak bertanya mengapa aku menangis, aku tahu Fy kau sungguh menghargai privasiku. Terima kasih, Fy untuk bahumu, tepukan halusmu, dan pelukan hangat yang menenangkan. Kau benar-benar punya 'friendly hug' yang ampuh melebihi pelukan hangat Olaf ku rasa.

Ify...
Jangan pernah merasa dirimu tidak pintar. Percayalah padaku, kau seorang brilian. Kau pintar, tidak seperti aku, haha. Kau selalu menolongku saat aku tidak mengerti materi yang diberikan guru. Kau kadang membuatku sadar bahwa aku benar-benar bukan apa-apa saat kau dan teman-teman yang pandai saling beradu pendapat soal jawaban yang benar. Dan aku hanya tercengang, merasa jadi orang paling tolol sedunia. Kau tahu itu, itu sebabnya dengan sabar kau membimbingku. Dengan sabar, kau memaklumiku dan dengan sabar kau mengajari hingga aku bisa sepertimu. Ify, kau brilian. Ingat itu baik-baik.

Ify...
Terimakasih ya selalu mengingat ulang tahunku. Selalu memberiku kue yang manis yang akhirnya hanya kita oleskan ke wajah satu sama lain. Terimakasih, selalu membuat tawa saat usiaku bertambah satu tahun. Terima kasih untuk pesan-pesan yang kau kirimkan saat ulang tahun. Terima kasih untuk kejahilan khas ulang tahun yang kau ciptakan.

Ify, aku tahu kau tidak suka difoto meskipun diam-diam kau suka selfie sendiri. Ify, ayolah sini dekat denganku lalu membekukan tawa kita lewat kamera. Agar, kapanpun aku ingin menyerah aku akan melihat fotomu untuk menyemangatiku seperti yang selalu kau lakukan kapanpun aku ingin berhenti.

Ify..
Kau tahu tidak? Aku agak sedih saat akhirnya kau punya gebetan? Sungguh aku tidak adil kan padamu? Aku egois ya, Fy. Fy, aku takut karena gebetan kau melupakanku. Fy, yakinkan aku kau tak akan melakukannya. Fy, ku mohon.

Ify..
Jangan tinggalkan aku sendirian saat kau pergi ngedate dengannya. Ify, jujur ada yang kosong di hatiku. Entah itu karena kau punya gebetan dan aku tidak entah apa, Fy. Tolong aku..
Fy, aku mungkin tidak punya pacar tapi jangan segan membagi kisahmu denganku, Fy. Ku mohon, jangan membuatku menjadi orang tolol saat kau membagi kisah dengan mereka yang juga punya gebetan. Tolong maafkan aku kalau permintaanku ini lancang dan terdengar egois. Ify, aku hanya tak ingin melewatkan apa saja yang sudah terjadi dengan hidupmu. Seperti Andy dan Woody dalam toy story, fy...

Ify, aku tahu manusia itu fleksibel. Dia dapat berubah menjadi apapun yang ia mau. Fy, jangan berubah. Tetaplah jadi sahabatku. Fy, kalaupun kau berubah, berubahlah menjadi yang lebih baik dan terbaik. Tapi, ku minta jangan lupakan aku, Fy.

Ify, banyak hal yang sebenarnya ingin ku ungkapkan. Tapi, kusimpan saja ya? Untuk kita buka di tahun-tahun mendatang. Agar kita selalu ingat, bahwa kita ada untuk melengkapi masing-masing. Bahwa kita adalah sahabat.

Ify, ini yang terakhir.
apa kau ingat aku tadi?
apa kau akan ingat aku besok? minggu depan? bulan depan?
apa kau akan ingat aku dalam 10 tahun mendatang?
apa kau akan ingat aku, Fy? Seperti aku mengingatmu.

Fy, ku minta jangan pernah lupakan kita, jangan lupakan persahabatan kita ini.
Fy, terimakasih sudah menjadi pelangi di langit abu-abuku.
Fy, aku menyayangimu...

Sahabatmu,
Shilla..

**
Hai, ini adalah surat *eh* yang ingin saya sampaikan pada teman-teman semasa SMA. kalian benar-benar Iris, pelangi dalam kisah saya. Terima kasih ya. Aku sayang kalian, guys :* Satelit :)

0 komentar:

Posting Komentar

Bukan cuma juri Idol yang bisa, kamu juga bisa komen :3

 

Cerita Fufu Fafa Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang