Rabu, 14 Mei 2014

Melted [4]

Haloo. Ini part 4. Ya, nggak ada yang nunggu sih. tapi nggak apalah...

Enjoyy...




Aku akan bilang iya…

              
  “Iya, aku mau,” ujar Ify dengan nada dimantap-mantapkan karena hatinya terasa agak ganjil saat  mulut mungilnya berujar demikian. Rio yang tadinya menatap gadis itu datar kini tersenyum agak tipis. Rencananya berhasil, ia akan semakin dekat dengan yang ia sayangi.
                “Baiklah, terima kasih, Ify,” ujar Rio lalu mengajak gadis itu beralih dari taman sekolah.
                “Ify,” panggil Rio pelan. Ify menoleh pada kekasih barunya itu.
                “Ini rahasia ya?” ujar Rio agak ragu. Ify menghela napasnya pelan, ia sudah menduga kalau Rio ingin semua ini rahasia.
                “Iya,” Ify menyetujuinya.
                Rio tidak bilang apapun setelah itu dan hanya mengantar Ify ke parkiran lalu menghilang. Tidak ada ucapan hati-hati ataupun basa-basi yang biasa diucapkan pasangan baru. Ify menggeleng, ia terlalu berharap, lagipula bukannya ia sudah tahu segala risiko pacaran dengan Rio jadi ia tidak akan menuntut lebih. Ia cukup berkata iya, dan semoga ia akan bahagia.
[:]
                “Ify kok nggak ikut makan sih, Vin?” pertanyaan Shilla membuat Alvin tersedak.
                “Alvin, makannya pelan-pelan. Keselak kan,nih minum dulu,” ujar Shilla sambil menyodorkan minuman Alvin. Alvin segera menerimanya lalu meneguknya supaya sisa makanan yang tersangkut segera melolosi kerongkongannya.
                “Ify lagi OCD,” jawab Alvin. Shilla mengangkat sebelah alisnya, kebiasaannya jika tidak percaya apa yang dikatakan Alvin.
                “Bohong!” cibir Shilla lalu mencomot kentang gorengnya.
                “Dih, nggak percaya ya udah. Lagian kenapa sih? Lo nggak suka makan sama gue?” Alvin pura-pura ngambek. Shilla yang menyadari ekspresi Alvin yang mulai berubah mendadak panik.
                “Bukan gitu. Gue suka kok lunch sama lo. Jangan marah dong, Vin!” bujuk Shilla dengan wajah menyesal. Alvin menarik sudut bibirnya, kena juga Shilla.
                “Iya. Aku nggak marah kok. Kamu nggak usah melas gitu dong, Shill. Aneh tauu,” Alvin menepuk-nepuk puncak kepala Shilla. Shilla hanya melongo melihat kelakuan Alvin.
                ‘Ini kenapa Alvin jadi pake Aku-Kamu segala?’ batinnya.
Sementara itu, di sudut lain Kafe tempat Alvin dan Shilla makan—
                “Cewek aneh itu, yang kaya itu kenapa sih sewot amat tempat duduknya lo pake tempo hari, Ki?” tanya Ozy tak tahan karena sejak sepuluh menit tadi mejanya tiba-tiba hening. Kiki tersentak, tak manyangka Ozy akan menanyakan hal itu.
                “Sivia punya alasan tersendiri kenapa dia duduk di deket jendela di baris ketiga dan sampai sekarang dia belum bisa meninggalkan alasan itu, Zy. Kata Juniel sih gitu, lagian sebenernya Sivia itu baik tau,” jelas Kiki.
                “Baik apaan? Songong, manja, apaan lagi mandang orang seenaknya. Baik darimana coba?” protes Ozy lagi.
                “Tunggu aja sampai ada yang meleleh dari sifat dia. Tunggu saja, kata Juniel gitu.” Jawab Kiki lagi. Ozy mengedikkan bahu sementara teman-temannya yang lain hanya manggut-manggut.
[:]
                Sejak pulang sekolah sampai sekarang Ify masih menatapi layar ponselnya. Namun, sedari tadi ponselnya masih saja diam tidak menunjukkan adanya pesan atau panggilan masuk. Yang terakhir –sekitar satu jam yang lalu- pesan dari Shilla yang masuk bukan dari Rio. Ify menghela napasnya kasar. Ia sudah terlalu banyak berharap. Ia berharap Rio akan menghubunginya seperti pacar Acha-adiknya- yang setiap menit bertukar pesan dengannya.
                “Ify lo tuh ngarep banget! Tahu diri dong,” ujarnya menepuk dahinya sendiri.
                “Tapi cewek mana sih yang nggak mau dihubungin cowoknya,” Ify pun memulai monolognya.
                “Rio sms gue kek,” ujarnya desperate lalu membanting tubuhnya ke kasur. Ify tidak tahu bahwa sebenarnya Rio disana juga kacau karena tidak menemukan cara untuk menyapa orang yang disukainya. 

Haloo. End of Part 4? Belum ada konflik apa sudah ada menurutmu. Give comment here ya @citr_
Much Love
Citra ^^ 

2 komentar:

  1. tuh kan apa gue bilang py. pasti ada sesuatu yang mencurigakan dibalik sikap rio yang mendadak berubah menyukai elo. hiks. kasian ipy.
    pokoknya kalau rio sampai nyakitin ipy awas aja lo rio! gue kejar lo sampai ke ujung dunia!

    alshill, gue berharap mereka dapet happy ending. ;]

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. kejar saja Rio sampai ujung dunia keknya dia akan menjadi-jadi *die Rio die-_-*
      Doain aja ya mereka nggak friendzone :"

      Hapus

Bukan cuma juri Idol yang bisa, kamu juga bisa komen :3

 

Cerita Fufu Fafa Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang